Pare merupakan tanaman khas di daerah yang bersuhu tropis, seperti Indonesia. Tanaman itu banyak dibudidayakan di dataran rendah, seperti di ladang ataupun pekarangan rumah. Buah tanaman yang merambat tersebut bentuknya bulat memanjang dengan panjang 3,5 sampai 8,5cm.
Ada tiga jenis pare, yaitu pare gajih, pare kodok, dan pare hutan. Semuanya memiliki rasa yang pahit. Yang membedakan hanyalah bentuk buahnya saja. Pare sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, karena memiliki khasiat yang bagus untuk perawatan kulit, khususnya untuk mengobati jerawat. Contoh pola konsumsi yang dapat dilakukan adalah dengan membuatnya sebagai jus. Sebetulnya ada banyak cara untuk mengurangi rasa pahit pare ketika dibuat jus. Salah satunya adalah dengan menambahkan campuran lainnya, seperti madu dan lemon.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, jus atau larutan pare tersebut sebaiknya dikonsumsi tiga kali seminggu. Selain mengobati jerawat, pare juga berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti disentri, batuk, radang tenggorokan, mata merah, demam, malaria, dan sebagainya. Untuk keperluan ini, yang dipakai adalah buah, biji, bunga, daun, dan akar.Menurut ilmu kedokteran Tiongkok, pare juga memiliki efek menurunkan panas, menguatkan ginjal, limpa dan hati, memiliki efek tertentu terhadap pengobatan penyakit disentri, tukak, demam, heatstroke, keringat berlebihan, radang selaput mata, air kecing kurang dan penyakit lainnya. Karena pare sifatnya dingin, jadi bagi yang limpa dan lambungnya lemah tidak baik berlebihan makan pare.
Selain itu, pare juga mengandung kina, dan kina ini dapat merangsang penyusutan rahim, mengakibatkan keguguran. Karena itu, ada yang menganjurkan, wanita hamil tidak baik makan pare. Meski kandungan kina sangat sedikit, namun wanita hamil sebaiknya kurangi makan pare.
Komentar